Deskripsi Suatu Gambar

                images 22images 11

                       Jembatan Nasional Suramadu

Jembatan Nasional Suramadu adalah jembatan yang melintasi Selat Madura, menghubungkan Pulau Jawa (di Surabaya) dan Pulau Madura (di Bangkalan, tepatnya timur Kamal), Indonesia. Dengan panjang 5.438 m, jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia saat ini. Jembatan Suramadu terdiri dari tiga bagian yaitu jalan layang (causeway), jembatan penghubung (approach bridge), dan jembatan utama (main bridge).

Jembatan ini diresmikan awal pembangunannya oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada 20 Agustus 2003 dan diresmikan pembukaannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni 2009[2]. Pembangunan jembatan ini ditujukan untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura, meliputi bidang infrastruktur dan ekonomi di Madura, yang relatif tertinggal dibandingkan kawasan lain di Jawa Timur. Perkiraan biaya pembangunan jembatan ini adalah 4,5 triliun rupiah.

Pembuatan jembatan ini dilakukan dari tiga sisi, baik sisi Bangkalan maupun sisi Surabaya. Sementara itu, secara bersamaan juga dilakukan pembangunan bentang tengah yang terdiri dari main bridge dan approach bridge.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Jembatan_Nasional_Suramadu

Madora Arum Kahani (5140811097)

Teknik Sipil C

Potensi Wisata Pantai Glagah di Daerah Kulon Progo

Potensi Wisata Pantai Glagah Indah Kulon Progo Sangat Menjanjikan

Pantai Glagah terletak di Desa Glagah, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, DIY. Untuk menuju Pantai Glagah, Anda dapat menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.

Untuk kendaraan pribadi, pengunjung dapat menempuh perjalan selama 130 menit atau 1 jam lebih 10 menit dengan kecepatan 70 km/jam yang diawali dari Yogyakarta. Namun jika pengunjung  ingin menggunakan kndaraan umum, bisa diawali dari terminal Giwangan Yogyakarta, kemudian dapat menumpang bus jurusan Jogja-Wates sampai ke terminal kota Wates. Dari terminal Kota Wates, Anda bisa melanjutkan perjalanan dengan menggunakan bis jurusan Pantai Glagah-Congot-Trisik.

Pantai Glagah adalah salah satu pantai yang cukup terkenal didaerah Kabupaten Kulon Progo. Pantai  Glagah Indah ini mempunyai sebuah keunggulan dan keunikan tersendiri,diantaranya adanya sebuah laguna yang terletak disekeliling pantai Glagah dan tentunya laguna ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung untuk menikmati pemandangan pantai Glagah dengan menggunakan perahu kayuh maupun menggunakan perahu mesin yang telah disediakan oleh pengelola wisata pantai Glagah.

Dipantai Glagah ini juga terdapat sebuah pos tim SAR yang bertugas memberikan pelayanan keamanan disekitar pantai Glagah jika ada para pengunjung yang hanyut atau terseret ombak. DIsana juga terdapat sebuah kebun buah Naga yang cukup luas. Pantai Glagah ini sangat berpotensi sekali sebagai tempat wisata karena setiap harinya ada pengunjung yang menyempatkan diri mengunjungi pantai Glagah apalagi pada musim liburan anak sekolah, pantai ini akan ramai sekali oleh para pengunjung. Apalagi dipantai Glagah akan dibangun sebuah pelabuhan kapal dan juga bandara walaupun masih dalam tahap perencanaan. Hal ini tentunya akan membuat potensi wisata pantai Glagah menjadi semakin terkenal jika pelabuhan dan bandara tersebut sudah dibangun. Dengan adanya pelabuhan dan bandara akan membuat wisata pantai khususnya pantai Glagah akan semakin bertambah pengunjungnya karena dekat dengan lalu-lintas kapal dan pesawat terbang. Selain itu juga akan membuka lapangan kerja baru bagi warga dan tentunya akan menambah pemasukan devisa negara.

Oleh ~ Madora Arum Kahani (5140811097)

Teknik Sipil C

Teknologi dalam Dunia Teknik Sipil

  Teknologi Perkerasan Jalan Ramah Lingkungan

  

 

Makin tingginya tingkat populasi di Indonesia, maka makin bertambah juga jumlah alat transportasi yang digunakan. Peningkatan jumlah transportasi ini harus didukung dengan penambahan, pemeliharaan dan peningkatan kualitas jalan-jalan pendukung transportasi.

Penambahan, pemeliharaan dan peningkatan kualitas jalan ini tidak ditunjang dengan sumber daya bahan jalan itu sendiri, yaitu, semakin sedikitnya jumlah dan menurunnya kualitas aspal yang diproduksi karena cadangan sumber daya minyak bumi yang terbatas dan semakin sedikit.

Teknologi-teknologi baru terus dikembangkan untuk mengganti bahan aspal dengan bahan lain ataupun mengefisiensikan penggunaan aspal minyak dengan bahan lain. Namun hal tersebut masih dalam rancangan dan sampai saat ini hasilnya masih dalam kondisi pengamatan penelitian.

Satu teknologi yang bisa dilakukan mengefisiensikan pada perkerasan jalan serta ramah lingkungan adalah metode pendaurulangan jalan, metode teknologi ini dapat mengefisiensikan bahan aspal baru dan agregatnya. Yang paling menarik adalah teknologi ini ramah lingkungan karena selain mengefisiensikan bahan aspal dan agregat teknologi ini mengefisiensikan bahan bakar pada prosesnya. Efisiensi bahan bakar diperoleh dari sedikitnya pemanasan pada proses pembuatan campuran aspalnya, karena proses pemanasan ini dilakukan hanya pada pembuatan foam bitumen pada proses recyclingnya saja.

Menurut seorang peneliti di bidang bahan dan perkerasan jalan dari Puslitbang Jalan dan Jembatan (PUSJATAN), Prof. Furqon Affandi, teknologi jalan beton di Indonesia relatif sangat terbatas terbatas. Usia penelitian dan pengembangan teknologi ini hanya 24 (dua puluh empat) tahun. Penguasaan teknologi ini pun masih tertinggal jauh dibandingkan dengan di luar negeri dari segi metoda perencanaaan maupun teknologi pelaksanaan dan pemeliharaannya. Terkait dengan penguasaan teknologi concrete pavement ini, PUSJATAN telah melakukan penelitian dan pengembangan diantaranya :

  1. Pengembangan pedoman perkerasan beton semen (rigid) (1985)
  2. Pengembangan pedoman perencanaan perkerasan jalan beton semen (2003)
  3. Pengembangan pedoman perkerasan beton semen untuk jalan dengan lalu lintas rendah dan menengah (2003)
  4. Pengembangan pedoman pelaksanaan perkerasan jalan beton (2004)
  5. Pengembangan pedoman pemeliharaan jalan beton (2006)
  6. Penelitian bahan joint sealent untuk sambungan dan retak pada perkerasan beton (2008)

Pedoman perencanaan perkerasan beton semen yang dihasilkan tahun 1985, merupakan pedoman perencanaan yang pertama kali dibuat oleh Puslitbang jalan, yang merupakan adopsi dari metoda perencanaan perkerasan beton NAASRA yang telah berusia puluhan tahun ke belakang. Metoda ini didasarkan pada hasil percobaan yang dilakukan oleh NAASRA, sehingga belum bersifat analitis, yang mencakup jenis perkerasan beton bersambung tanpa tulangan, beton bersambung dengan dengan tulangan serta beton menerus dengan tulangan.

Pedoman perencanaan perkerasan jalan beton yang dikeluarkan tahun 2003 mengacu pula kepada perencanaan perkerasan beton dari NAASRA (1992) yang juga mencakup perkerasan beton bersambung tanpa tulangan, perkerasan beton bersambung dengan tulangan dan perkerasan beton menerus dengan tulangan. Pada perencanaan ini, sudah diperhitungkan kemampuan faktor kelelahan (fatigue) bahan yang digunakan akibat besar dan jumlah pengulangan beban perkiraan jalan tersebut selama umur rencananya. Hal lain yang diperhitungkan pada metoda perencanaan ini, ialah faktor erosi tanah dasar yang akan mempengaruhi keperluan tebal perkerasan jalan tersebut. Tebal pelat beton yang dipilih ialah tebal pelat beton yang memenuhi keamanan kedua faktor tersebut, yaitu ketebalan yang memberikan faktor kelelahan (fatigue) atau faktor erosi yang paling mendekati dan masih dibawah nilai 100%. Selain itu, metoda perencanaan perkerasan beton semen tahun 2003 ini juga memperhitungkan keberadaan bahu jalan terhadap tebal perkerasan yang diperlukan. Metoda perencanaan ini memanfaatkan dowel pada sambungan antar pelat yang berfungsi sebagai penyalur beban ( load transfer) dari pelat satu ke pelat yang sebelahnya.

Dengan perkembangan pembangunan jalan beton yang terus meningkat, maka dibuat Pedoman perkerasan beton semen untuk jalan dengan lalu lintas rendah dan menengah pada tahun 2003. Metoda ini, didasarkan pada kelas beban lalu lintas serta CBR tanah dasar, dimana perkerasan tersebut akan ditempatkan. Pelaksanaam perkerasan ini bersifat sederhana dengan menggunakan alat semi-manual maupun manual. Dari semua metoda perencanaan yang disebutkan diatas, kekesatan permukaan jalan dilakukan dengan membuat alur (grooving) yang dilakukan pada saat beton masih belum terlalu keras. Dari aspek metoda pelaksanaan, pembahasan pelaksanaan jalan beton dimulai dari persiapan tanah dasar, penghamparan beton, serta perawatannya, baik yang menggunakan acuan tetap atau menggunakan acuan gelincir, yang meliputi perkerasan beton bersambung tanpa tulangan, perkerasan beton bersambung dengan tulangan serta perkerasan beton menerus dengan tulangan.

Teknologi jalan beton di luar negeri mengalami perkembangan yang jauh lebihpesat, baik dari segi perencanaan konstruksi perkerasan, bahan yang digunakan, tipe perkerasan beton dan metoda pelaksanaanya. Salah satu metoda yang dikembangkan ialah metoda perencanaan yang bersifat mekanistik, untuk meningkatkan metoda yang selama ini ada, yang didasarkan pada pengembangan dari percobaan – percobaan yang sifat parameter perencanaanya sangat terbatas. Dengan metoda ini, perencanan lebih didasarkan kepada sifat material yang bisa diukur secara teknis, sehingga perencanaan bisa lebih sesuai dengan keadaan dimana perkerasan tersebut dilaksanakan.

Adapun tipe perkerasan yang telah dan tengah dikembangkan lagi, ialah perkerasan beton pracetak dan pracetak – prategang, baik untuk perencanaan jalan baru maupun untuk pemeliharaan, misalnya penggantian pelat beton tertentu yang mengalami kerusakan. Perencanaan jalan beton dengan metoda pracetak – prategang ini, sebagaimana halnya pada konstruksi yang menggunakan sistim prategang, dimaksudkan untuk memberi tekanan awal pada beton sehingga tegangan tarik yang terjadi pada konstruksi perkerasan beton tersebut bisa diimbangi oleh tegangan awal dan kekuatan tarik dari beton itu sendiri. Perkerasan beton dengan sistim pra cetak – pra tegang ini mempunyai beberapa keuntungan, seperti:

  1. Mutu beton akan lebih terkontrol, karena dicetak di pabrik
  2. Pelat beton menjadi lebih tipis, sehingga keperluan bahan akan lebih sedikit
  3. Retak yang terjadi bisa lebih kecil, karena ada tekanan dari baja yang ditegangkan
  4. Pelaksanaan di lapangan akan lebih cepat, dan pembukaan untuk lalu lintas pun akan lebih cepat pula.
  5. Gangguan terhadap lalu lintas, selama pelaksanaan di lapangan bisa diminimalkan karena pembangunan bisa lebih cepat.
  6. Kenyamanan pengguna jalan akan meningkat, karena sambungan antar pelat lebih panjang

Hal yang harus mendapat perhatian lebih lanjut adalah

  1. Diperlukannya ketelitian dalam pembentukan tanah dasar dan lapisan pondasi
  2. Diperlukannya ketelitian pada pembentukan pelat di pabrik

Dari segi keamanan bagi pengguna jalan beton, diluar negeri telah dikembangkan pembuatan permukaan perkerasan yang lebih kesat dan kebisingannya lebih rendah, melalui permukaan perkerasan yang disebut expose aggregate. Begitu juga bahan beton yang bisa mengeras dengan lebih cepat yang digunakan untuk pemeliharaan jalan beton. Indonesia masih membutuhkan pengembangan teknologi ini lebih lanjut untuk mendukung pembangunan jalan yang lebih handal.

Madora Arum Kahani (5140811097)

Teknik Sipil C

sumber ;http://www.ilmutekniksipil.com/perkerasan-jalan-raya/teknologi-perkerasan-jalan-ramah-lingkungan

Video

Diskripisi Video tentang Struktur dan Konstruksi bangunan

METODE PENGECORAN BALOK
1. Peralatan harus sudah disiapkan :
– peralatan survey harus sudah dikalibrasi
– relaad siku harus sudah level
– penerangan di lokasi cor harus sudah siap
– vibrator baik engine atau elektrik harus siap

2. Lahan cor harus disiapkan, bersih dari potongan kaso, multiplex, kawat besi beton, puntung rokok, dll.

3. Stop cor harus dicek kesiapannya

4. Sparing-sparing M&E sudah terpasang dengan benar & tepat.

5. Siapkan cetakan kubus/silinder uji beton, tentukan jumlah sample yang harus diambil (sesuai spesifikasi).

6. Siapkan alat pengujian slump beton beserta teknisinya.

7. Tuangkan beton pada pengecoran balok & lantai dengan menggunakan alat transportasi yang telah disiapkan dan tidak dibenarkan penambahan air ke dalam adukan beton readymix

8. Ketebalan & level horisontal haruslah sesuai dengan gambar yang disetujui.

9. Pengecoran harus memperhatikan level slab yang akan dibuat terutama pada daerah kamar mandi dan harus ditentukan level slab untuk material finishing yang berbeda.

10. Sesudah pengecoran, harus dilakukan perawatan beton dengan penyiraman air atau penyemprotan Curing compound.

Nama ; Madora Arum Kahani
NIM ; 5140811097
Kelas; Teknik Sipil C

STRUKTUR RANGKA BANGUNAN

Rangka & Dinding Bangunan

Rangka bangunan adalah bagian dari bangunan yang merupakan struktur utama pendukung berat bangunan dan beban luar yang bekerja padanya. Untuk bangunan sederhana, rangka bangunan dapat dibuat dari tiang-tiang kayu (kolom) yang saling dihubungkan oleh batang-batang datar (balok). Pada bangunan rumah tinggal yang permanen, rangka bangunan dibuat dari konstruksi beton bertulang dengan dinding dari pasangan batu bata atau batako. Untuk bangunan bertingkat sederhana/rendah, umumnya berupa struktur rangka portal (frame structure) yaitu kerangka yang terdiri dari kolom dan balok.

Pada sistem rangka, dinding penyekat tidak diperhitungkan ikut mendukung beban. Dinding berfungsi hanya sebagai pembatas ruang. Dinding sebaiknya dibuat jangan terlalu tebal agar berat dinding dapat seringan mungkin, sehingga ukuran rangka portal dan pondasi dapat dibuat menjadi lebih kecil pula.

Rangka bangunan harus dibuat dengan beberapa syarat, antara lain :

  • Mempunyai kekuatan dan kestabilan yang mantap untuk memberikan bentuk yang permanen dan mampu mendukung konstruksi atap
  • Dapat memberikan keindahan
  • Dibuat dengan bentuk sedemikian, sehingga dapat memberikan kenyamanan tinggal bagi penghuni

Rangka portal harus direncanakan dan diperhitungkan kekuatannya terhadap beban-beban seperti :

  • Beban mati : berat dari semua beban bangunan yang bersifat tetap, termasuk segala unsur tambahan, pekerjaan pelengkap (finishing), alat atau mesin yang merupakan bagian tak terpisahkan dari rangka bangunannya.
  • Beban hidup : berat dari penghuni dan atau barang-barang yang dapat berpindah
  • Beban angin : beban yang bekerja pada bangunan atau bagiannya karena adanya selisih tekanan udara (hembusan angin kencang)
  • Beban gempa : besarnya getaran yang terjadi di dalam struktur rangka bangunan akibat adanya gerakan tanah oleh gempa, dihitung berdasarkan suatu analisa dinamik
  • Beban khusus : beban kerja yang antara lain berasal dari adanya selisih suhu, penurunan pondasi,susut bahan.

Untuk bangunan tidak bertingkat yang dinding-dinding penyekatnya dari pasangan batu bata, harus diberi perkuatan konstruksi beton bertulang praktis yaitu balok sloof, kolom praktis dan balok atas (ringbalk). Konstruksi beton bertulang praktis tidak diharuskan dilakukan hitungan mekanik untuk perencanaan dimensi beton dan jumlah penulangannya. Pemakaian konstruksi beton bertulang praktis pada bangunan tidak bertingkat selain sebagai perkuatan pasangan batu bata juga sebagai syarat untuk bangunan tahan gempa.

Balok sloof dipasang di atas seluruh panjang pondasi, untuk mendukung dan meratakan beban tembok di atasnya dan meneruskannya ke pondasi di bawahnya. Balok sloof ini juga berfungsi sebagai trasraam yang dapat mencegah naiknya air dari bawah ke atas tembok.
Ukuran balok sloof :

  • Untuk dinding ½ batu : 15/15 atau 15/20 atau 20/20
  • Untuk dinding 1 batu : 25/25 atau 25/30 atau 30/30
Agar balok sloof nantinya tidak mengganggu pemasangan bahan penutup lantai (tegel, keramik ) lantai, maka tinggi pemasangannya harus berada 10 cm di bawah permukaan lantai rencana. Tapi juga jangan terlalu jauh di bawah lantai, karena akan menyebabkan tinggi pasangan bata trasraam menjadi besar dan urugan pasir di bawah lantai menjadi sangat tebal.

Kolom praktis sebagai perkuatan dipasang pada :

  • Setiap jarak 3 m pada pasangan tembok lurus
  • Pertemuan-pertemuan tembok (pertemuan sudut, persilangan, dan sebagainya)
  • Kanan – kiri lubang pintu dan jendela untuk pegangan dan jepitan kusen


Kolom praktis dapat berfungsi sebagai tiang pendukung yang berdiri bebas. Ukuran tampang beton untuk kolom praktis ini dibuat sama dengan tebal temboknya, agar dapat diperoleh permukaan dinding yang rata dan rapi, Untuk dinding ½ batu dapat digunakan ukuran 15/15 atau 15/20. Untuk dinding 1 batu dapat digunakan ukuran 25/25 atau 25/30. Kolom praktis ini dibagian bawah bertumpu dan dijepit pada balok sloof, sedang bagian atas dirangkai menjadi satu oleh balok atas.

Supaya antara kolom praktis dan tembok batanya menjadi satu dan mempunyai hubungan yang kuat, maka pada kolom praktis diberi angker yang mengait pasangan bata di bagian kanan – kiri kolom. Adukan betonnya di cor sesudah pasangan bata selesai dikerjakan lebih dahulu. Pada bagian atas pasangan bata diberi suatu balok penjepit yang disebut balok atas, Fungsinya untuk meratakan beban kuda-kuda dan rangka plafon ke dinding atau kolom di bawahnya. Bila pasangan bata lebih dari 4 m, maka balok atas harus dipasang di 2 (dua) tempat yaitu di tengah (di atas kusen pintu dan jendela) dan di atas pasangan bata tersebut. Ukuran beton dan isi tulangan untuk balok atas dibuat sama dengan ukuran balok sloof.


Dinding pasangan bata di atas balok sloof harus dibuat kedap air/ trasraam dengan campuran 1 semen : 2 pasir. Hal ini untuk mencegah naiknya air secara kapiler ke atas. Tinggi pasangan trasraam dibuat 20 cm di bawah dan di atas lantai +/- 0,00. Apabila sudah dipakai balok sloof, tinggi trasraam mulai balok sloof sampai 20 cm di atas lantai +/- 0,00. Pasangan trasraam ini juga dibuat pada bagian-bagian lain yang selalu basah atau selalu terkena air seperti dinding kamar mandi, tempat cucian dan dinding di luar yang tidak terlindung atap. Untuk dinding kamar mandi pasangan trasraam dapat dibuat dengan ketinggian sampai dengan 1,50 m dari atas lantai.

Untuk merekatkan bata-bata sebagai pasangan tembok, dipakai adukan perekat 1 kapur : 1 semen merah : 2 pasir atau 1 semen : 5 pasir. Bahan-bahan ini dicampur dalam keadaan kering dan disaring halus. Bagian yang berbutir besar dibuang, yang dipakai hanya bahan yang dapat melewati saringan. Bahan-bahan tersebut kemudian dicampur air sampai diperoleh adonan yang lekat. Untuk adukan dari semen dan pasir, yang disaring cukup pasirnya saja dan butiran yang dapat lewat saringan yang dipakai sebagai campurannya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan dinding dari batu bata :

  • Bata harus dibasahi sampai gelembung udara dalam bata ke luar semua
  • Tidak boleh ada perekat tegak yang merupakan satu garis lurus dari bawah sampai ke atas. Untuk pasangan ½ batu selisih perekat tegak ½ batu dan untuk pasangan 1 batu selisih perekat tegak ¼ batu.
  • Bata potongan yang kurang dari ½ batu sebaiknya tidak dipergunakan lagi
  • Ketinggian pemasangan bata setiap harinya tidak lebih dari 1 m
  • Untuk memperoleh pasangan bata yang tegak dan lurus, dipakai bantuan batang kayu yang dipasang berdiri tegak lurus pada kedua tepinya.
Untuk membuat dinding pasangan bata menjadi halus, rapi dan bersih dapat ditutup dengan lapis penutup yang disebut plesteran. Bahan campuran untuk plesteran dibuat sama dengan bahan untuk pasangan batanya. Pada plesteran tepi atau sponneng harus dibuat dengan campuran 1 semen : 2 pasir agar kuat dan tidak mudah rusak. Tebal plesteran antara 1,5 – 2 cm. Pasangan bata yang akan diplester harus dibasahi, dibersihkan dari kotoran dan lumut yang melekat. Untuk memberi warna pada plesteran dapat dipakai kapur atau cat tembok. Pada dinding luar harus digunakan cat tembok yang tahan terhadap pengaruh cuaca luar agar tidak mudah mengelupas dan luntur.
ALASAN MEMILIH JURUSAN TEKNIK SIPIL

Sewaktu kelas XII SMA saya benar-benar bingung ingin melanjutkan kuliah kemana nantinya. Sampai kemudian saya terinspirasi bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Tentu anda juga sering mendengar berita di berbagai media bahwa banyak bangunan hancur pada saat gempa dan membuat banyak korban jiwa berjatuhan. Pada saat itu saya berpikir saya harus mampu membuat gedung-gedung besar yang kuat menghadapi gempa. Itulah alasan pertama saya tertarik pada Teknik Sipil. Dan setelah saya cari-cari info ternyata Teknik Sipil ini sangat dipengaruhi pelajaran Matematika dan Fisika yang saya sukai pada masa SMA. Akhirnya, saya memilih untuk melanjutkan ke jurusan teknik sipil. Saya benar-benar tertarik akan prospek kerja yang sangat luas yang ditawarkan pada jurusan ini. Bisa jadi kontraktor bangunan, pengawas pembangunan, bekerja di BUMN, dan banyak lagi lainnya. Bahkan bisa jadi seorang pengusaha juga. Menjadi pengusaha adalah cita-cita saya,saya ingin menjadi pengusaha yang bergelut di bidang pembangunan.Dan saya berharap agar pilihan yang saya ambil itu adalah pilihan yang terbaik untuk saya dan dapat bermanfaat untuk saya dan orang-orang disekitar saya.amiin